TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Sekjen DPP PDI Perjuangan
Tjahjo Kumolo angkat biacara atas apa yang diungkap The Fund for Peace
(FFP), menempatkan Indonesia pada urutan ke-63 bersama Gambia, sebagai
negara yang gagal.
Tegas dikatakan, tata kelola kenegaraan serta
carut marutnya penyelenggara pemerintahan, tak bisa dipungkiri. Selain
itu, kedaulatan yang tidak dilaksanakan dengan baik oleh para pemegang
amanah, dalam hal ini pemerintahan SBY-Boediono.
"Meningkatnya
gelombang gejolak perasaan publik yang semakin tidak terkendali serta
tingginya korupsi birokrasi dan kejahatan yang meresahkan masyarakt. Hal
lain, menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
pemerintahan," tegasnya, Rabu (20/6/2012).
Hal lain yang juga
menjadi salah satu faktor membuat Indonesia dikatakan sebagai negara
gagal adalah sikap gamang pemerintah dalam menuntaskan berbagai kasus
hukum. Baik itu skandal
bailout Bank Century, mafia perpajakan, mafia suara KPU dan penegakan hukum yang masih tidak berkeadilan serta tebang pilih.
bailout Bank Century, mafia perpajakan, mafia suara KPU dan penegakan hukum yang masih tidak berkeadilan serta tebang pilih.
"Belum
lagi, dilihat kecenderungan menghadapkan aparat dengan rakyat di
berbagai bidang. Faktor keamanan yang tidak menjamin ketertiban
masyarakat. Presiden dengan para menteri kabinetnya mengalami
kesenjangan dan tidak sinkron dalam memahami arah kebijakan Presiden,"
tandas Tjahjo.
Dikatakan, setiap pengambilan keputusan
politik pembangunan, juga masih belum mengimplementasikan dari empat
pilar kebangsaan. Khususnya, kemajemukan atau kebhinekaan. Secara
historis dan sosiologis, Indonesia sebagai bangsa, memiliki kekuatan
emosional kebangsaan yang kuat.
Persolan yang paling utama di
Indonesia itu adalah masalah ketidakadilan ekonomi dan proses
institusionalisasi demokrasi, bukan persolan kesukubangsaan, apalagi
agama.
Kalau dua hal tersebut dapat diperbaiki, sambung Tjahjo Kumolo, isu
ketidakadilan dan institusionalisasi demokrasi, maka Indonesia akan
semakin kuat.
0 comments:
Post a Comment