This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Search

Wednesday, July 3, 2013

Pendidikan di Mata sang Garuda

Negara selalu menjaga hak-hak warganya, seperti; keamanan, keadilan, kemajuan, serta menjamin hak berpendidikan. Negara yang tahu arti kemajuan akan sangat mendukung warganya untuk selalu berkecimpung dalam dunia pendidikan. Bahkan mereka menggratiskan (memurahkan) biaya pendidikan untuk pembangunan generasi yang mapan.
Negara Islam di masa kejayaannya, sangat memperhatikan pendidikan, bahkan digratiskan untuk umat. Sehingga ilmu dari pemikir-pemikir Arab masih bisa dirasakan hingga sekarang ini. Hanya bermodalkan menjalankan amanah agama untuk terus menciptakan generasi yang kuat.
Jepang juga bisa membangun negaranya dari kehancuran dalam waktu singakat dengan pendidikan. Pemerintah mengirim warganya ke barat atas biaya negara untuk mempelajari beragam ilmu, yang kemudian mereka mampu bangkit dari kehancuran pascaperang dunia dua.
Demikian halnya dengan negara-negara barat yang sudah menggratiskan pendidikan untuk rakyatnya, sehingga dapat kita maklumi kemajuan yang sudah mereka petik sekarang ini. Itulah pentingnya pendidikan untuk kehidupan.
Namun sangat aneh dengan negara kita, Indonesia. Kalau kita lihat dan survey, sungguh Indonesia itu bukanlah negara yang miskin, tapi negara yang sangat berkemungkinan kaya. Sayangnya yang terjadi hari ini malah sebaliknya, rakyat Indonesia seperti ayam yang kelaparan di lumbung padi. Kenapa ini bisa terjadi?
Jangan heran dengan hal yang terjadi hari ini. Itulah nasib negara yang tidak melihat pendidikan sebagai pilar utama dalam pembangunan. Buktinya, sampai hari ini biaya pendidikan di Indonesia masih sangat mahal, hanya mampu dijalani sebagian warganya yang berekonomi kelas atas. Sepertinya belum ada niat yang mumpuni dari pemerintah untuk membangun negara ini. Jangan heran ketika anda melihat Indonesia dalam kehancuran nantinya.
Kepedulian pemerintah untuk pendidikan sungguh sangat minim, bisa anda lihat cerita mahasiswa yang dievakuasi dari mesir. Mereka bagaikan anak tiri yang dipisahkan dari ibunya tanpa kepedulian yang berarti.
Dari cara evakuasi saja sudah bisa terbaca, kalau mahasiswa itu bagaikan harta yang tak berharga. Bayangkan, evakuasinya terbatas. Sepertiganya dievakuasi, dua per tiganya ditinggalkan di wilayah konflik. Andaikan perang besar melanda Mesir ketika reformasi itu, mungkin mereka yang tidak terevakuasi sudah tidak terlihat di muka bumi ini. (Negara mengevakuasi warganya waktu itu cuma sebagai simbolis sepertinya. Memang negara ini tidak menghargai nyawa warganya. Kalau ditinjau, mungkin bisa dikatakan, tujuan dari evakuasi itu tidak lebih sekedar untuk dokumentasi dan pemberitaan ke dunia Internasional saja (tujuan politik saja).
Kembali ke pendidikan, sebagian besar mereka yang menjalankan pendidikan di Mesir ini atas biaya pribadi. Namun dengan rejeki yang tidak disangka, kebanyakan mereka yang sudah lama merindukan kampung halaman bisa terwujud untuk sementara.
Tapi alangkah sayangnya, ketika mereka akan kembali untuk melanjutkan pendidikannya, malah pemberangkatan untuk baliknya tidak jelas hingga hari ini. Janjinya akan dikembalikan paling lambat hingga 31 Maret. Padahal ujian di universitasnya, ada yang akan di mulai dari tanggal 2 juni 2011. Inilah bukti tidak adanya kepedulian pemerintah untuk memajukan negara dari keterbelakangan. Pemerintah tidak serius memperhatikan pendidikan generasi masa depannya. Seolah-olah pejabat pemerintah lagi disibukkan dengan aktivitas pribadi.
Apakah tidak ada solusi dari ribuan pejabat di tanah air untuk memikirkan rakyatnya dalam mengarungi pendidikan? Apakah pemerintah memang mengabaikan kepeduliannya untuk mahasiswa bidang agama, yang menurutnya tidak ada bernilai bagi pembangunan Indonesia!? Padahal kehancuran Indonesia juga dikarenakan kurangnya modal agama dari bangsanya, sehinga lahir koruptor di seantaro nusantara, lahir kriminalis-kriminalis yang tidak punya etika lagi. Bukankan mereka yang akan kembali dari Mesir yang akan membantu Indonesia membasmi krisis ini? Tapi kenapa mereka masih diabaikan!? Apakah Indonesia hanya akan mendukung liberalis-sosialis saja di tanah air?

Padatnya Penduduk Indonesia,Bumi Sengsara

Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam.Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian dijadikan pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan ahkirnya air bersih ikut menjadi permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia yang sadar lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:
  1. Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun 
  2. Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun. 
  3. Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi. 
  4. Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan social, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Coba perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di kota lebih tinggi. Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan
dengan kehidupan penduduk berikut ini.
 
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
 
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
 
2. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
 
Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay on The Principle of Population. Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.
 
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
 
4. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
 
Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih
 
5. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.
 
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
 
Sumber :http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pengaruh-kepadatan-populasi-terhadap-lingkungan.html

Stop !!! Pilh Pemimpin Karena Popularitas

Rakyat harus berhenti memilih capres karena popularitas, dan hanya sering muncul atau disukai media atau media darling. Rakyat di pilpres 2014 harus lebih kritis lagi agar tak terjebak memilih orang yang salah.
"Sehingga nanti dapat menghasilkan capres yang memenuhi harapan rakyat, yaitu yang berkualitas, berintegritas, dan berkarakter," kata pengamat politik Teguh Santoso dalam acara talk show ‘Pilpres 2014 yang perhatian daerah’ bersama anggota DPD RI Emanuel Babu Eha, dan Didied Mahaswara dari The President Center, di Gedung DPD RI Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Teguh memberi apresiasi konvensi capres yang digagas Demokrat dan rakyat harus memperkuat dengan membantu mengkritisi, memberi masukan kepada partai dan masyarakat pemilih, agar menghasilkan capres pilihan rakyat.
Menurutnya, selama ini hampir semua capres yang muncul masih memanfaatkan media darling. Tapi, rakyat lupa membaca pikiran, gagasan, program, dan janji-janji capres, termasuk perhatiannya kepada daerah.
“Kalau Amerika pada 2022 nanti akan mengirimkan NASA ke Jupiter sebagai alternatif kehidupan, lalu capres kita mau melakukan apa di tahun itu?” katanya.
Sama halnya ketika semua meributkan kenaikan harga BBM, termasuk partai, politisi, dan pengamat, padahal isu yang sama sudah ada sejak puluhan tahun, dan terus diulang-ulang, namun tak ada yang bicara program energi ke depan.
“Jadi, popularitas harus diikuti kualitas, dan track record-rekam jejak yang baik, dan rakyat berhenti dengan politik pencitraan. Indonesia yang besar ini butuh figur yang punya terobosan baru untuk memajukan bangsa,” kata Teguh.
Emanuel menegaskan pihaknya bersama anggota DPD RI sedang memikirkan capres independen, meski untuk 2014 tak mungkin karena masih harus amandemen UUD 1945. Tapi, hal itu akan terus diusahakan untuk mengakomodir aspirasi rakyat daerah.
“Kalau independen seleksinya dari bawah, dan bukan dari partai. Saya optimis masih banyak orang terbaik di negeri ini, meski belum memiliki pandangan yang sama tentang figur yang layak untuk negara ini,” tutur anggota DPD RI dari NTT ini.
Didied Mahaswara menilai presiden maupun capres yang muncul belakangan ini komitmen daerahnya masih lemah, sehingga tak berdampak positif bagi pembangunan di daerah-daerah di Indonesia.
“Lebih memprihatinkan lagi tak punya komitmen terhadap pelaksanaan Pancasila, maka capres yang ada hanya mengutamakan kekuatan modal, media darling, dan meninggalkan kesejahteraan rakyatnya,” katanya.

Sumber : 

Kesejahteraan Papua Kewajiban Sejarah Indonesia

Peringatan 50 tahun kembalinya Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jatuh pada  Rabu (1/5/2013).
Berbagai masalah di Papua dan perdebatan terkait wilayah Indonesia tersebut harus segera diselesaikan sebagai perwujudan mimpi bersama bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke sejak kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Ketua Fraksi PDIP, Puan Maharani berharap agar dana otonomi khusus yang cukup besar untuk Papua mampu dimaksimalkan sehingga bisa menyejahterakan warga Papua.
"Setelah 50 tahun, tentunya kita prihatin mendengar informasi masih ada kelaparan di Papua.
Mimpi bersama bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu, mandiri dan sejahtera masih belum terwujud di beberapa bagian negeri ini, termasuk di Papua," kata Puan dalam rilisnya disampaikan ke redaksi Tribunnews.com, Rabu (1/5/2013).
Di awal tahun 2013, Puan mengatakan publik berduka atas peristiwa penembakan di Papua yang menewaskan 8 anggota TNI dan 2 warga sipil.
"Ini artinya ada pekerjaan rumah (PR) berumur 50 tahun yang masih harus diselesaikan di sana," ungkap Puan.
Putri Megawati Soekarnoputri itu mengatakan setelah Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) yang dimulai pada tahun 1961 oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, akhirnya melalui UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) Papua (dulunya bernama Irian Barat) dikembalikan kepada Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963. Namun setelah 50 tahun berlalu masih muncul percikan-percikan yang terus menantang Papua sebagai bagian dari NKRI dan juga masih ada sekitar 1,2 juta ribu rakyat miskin serta 77 ribu pengangguran di Provinsi Papua dan Papua Barat menurut data BPS (Badan Pusat Statistik).

"Masalah keamanan, persatuan dan kesejahteraan di Papua itu semua satu jahitan, jadi tidak bisa dipandang atau diselesaikan secara terpisah-pisah. Lebih mengkhawatirkan lagi Papua dan Papua Barat adalah dua provinsi yang tertinggi persentase kemiskinannya di Indonesia.
Apakah wajar provinsi yang kaya alamnya tapi miskin warganya?” ujar Puan.

Menurut data BPS April 2013, di Papua Barat 27 persen rakyatnya masih hidup di bawah kemiskinan, di Papua angkanya 30 persen. Kedua angka tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang dilakukan di Papua dan Papua Barat belum menyentuh langsung kesejahteraan penduduknya.

"50 tahun lalu kita sebagai bangsa sepakat dan bersatu membebaskan Papua dari belenggu penjajahan dan kembali ke NKRI, agar dari Sabang sampai Merauke bangsa Indonesia dapat merasakan kesejahteraan dan kemandirian. Jadi sudah menjadi kewajiban sejarah kita bersama khususnya pemerintah pusat dan daerah di kedua provinsi itu untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di Papua secara nyata. Ini butuh pendekatan hati ke hati yang menyertai pembangunan fisik di daerah itu, agar di Papua segera dikenal istilah kaya
alamnya, sejahtera penduduknya," kata Puan.

"Kami juga berharap agar pimpinan MPR dapat meningkatkan intensitas sosialisasi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Papua sebagai salah satu penguat keutuhan NKRI," ujar Puan, yang juga anggota Komisi I DPR-RI.

Sumber : http://www.tribunnews.com/2013/05/01/kesejahteraan-papua-kewajiban-sejarah-indonesia

Cabut Subsidi,SBY UNtung Rakyat Buntung

Subsidi Dicabut, SBY Untung Rakyat Buntung
Anggota Komisi IX DPR-RI, Rieke Dyah Pitaloka mengingatkan 13 hari lagi adalah keputusan kenaikan harga BBM. Salah satu argumen SBY, kenaikan tersebut adalah untuk menyelamatkan APBN supaya tidak jebol.
"Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar menolak kenaikan BBM, tolak BLT karena itu adalah muslihat agar subsidi dicabut, akibatnya SBY untung rakyat buntung!" tegas politisi PDIP ini
Ditambahkannya, Ada data yang tidak pernah SBY sampaikan kepada rakyat, hitungan yang sesungguhnya bahwa dengan tidak mengurangi subsidi dan tidak menaikan harga BBM sebetulnya APBN tidak jebol.
Rieke memaparkan data yang beliau kompilasi dari berbagai sumber, terutama dari para ekonom yang tidak bermahzab neolib, sebagai berikut:
- Indonesia menghasilkan 930.000 barel per hari
- 1 barel = 159 liter
- Harga Minyak Mentah = 105 USD per barel
- Biaya Lifting + Refining + Transporting (LRT) = 10 USD per barel = (10/159) x Rp.9000 = Rp. 566 per Liter
- Biaya LRT untuk 63 miliar Liter = 63 miliar x Rp.566,- = Rp. 35,658 triliun
- Lifting = 930.000 barel per hari, atau
= 930.000 x 365 = 339,450 juta barel per tahun
- Hak Indonesia adalah 70 persen maka = 237,615 juta barel per tahun
- Konsumsi BBM di Indonesia = 63 miliar liter per tahun, atau dibagi dengan 159
= 396,226 juta barel per tahun
- Pertamina memperoleh dari Konsumen
= 63 miliar liter x Rp 4500,-
= Rp. 283,5 triliun
- Pertamina membeli dari pemerintah
= 237,615 Juta barel @USD 105 x Rp. 9000,- = Rp. 224,546 triliun
- Kekurangan yang harus diimpor
= Konsumsi BBM di Indonesia – Pembelian Pertamina ke pemerintah = 158,611 Juta barel
= 158,611 juta barel @USD 105 x Rp. 9000,- = Rp. 149,887 triliun
Menurutnya, setelah dihitung sedemikian rupa melalui data-data yang otentik, Rieke berkesimpulan :
1. Pertamina memperoleh hasil penjualan BBM premium sebanyak 63 miliar liter dengan harga Rp.4500,- yang hasilnya Rp. 283,5 triliun
2. Pertamina harus impor dari Pasar Internasional Rp. 149,887 triliun
3. Pertamina membeli dari Pemerintah Rp. 224,546 triliun
4. Pertamina mengeluarkan uang untuk LRT 63 Milyar Liter @Rp.566,- = Rp. 35,658 Trilyun
5. Jumlah pengeluaran Pertamina Rp. 410,091 triliun
6. Pertamina kekurangan uang, maka Pemerintah yang membayar kekurangan ini yang di Indonesia pembayaran kekurangan ini di sebut “SUBSIDI”
7. Kekurangan yang dibayar pemerintah (SUBSIDI) = Jumlah pengeluaran Pertamina dikurangi dengan hasil penjualan Pertamina BBM kebutuhan di Indonesia
= Rp. 410,091 triliun – Rp. 283,5 triliun
= Rp. 126,591 triliun
8. Tapi ingat, Pemerintah juga memperoleh hasil penjualan juga kepada Pertamina (karena Pertamina juga membeli dari pemerintah) sebesar Rp. 224,546 triliun.
*Catatan Penting: hal inilah yang tidak pernah disampaikan oleh Pemerintah kepada masyarakat
9. Maka kesimpulannya adalah pemerintah malah kelebihan uang, yaitu sebesar perolehan hasil penjualan ke pertamina – kekurangan yang dibayar Pemerintah (subsidi)
= Rp. 224,546 triliun – Rp. 126,591 triliun
= Rp. 97,955 triliun
"Artinya, APBN tidak jebol justru saya jadi bertanya, di mana sisa uang keuntungan SBY menjual BBM sebesar Rp. 97,955 triliun, itu baru hitungan 1 tahun. Di mana uang rakyat yang merupakan keuntungan SBY jual BBM selama 7 tahun kekuasaannya," ujar politisi yang akrab dipanggil Oneng ini.

Untuk Rakyat ??

Pemerintah sebentar lagi akan mengeluarkan Senjata terakhirnya untuk membantu Rakyat Bahagia dan Sejahtera dengan berbagai Program terbaru malah sampai masuk ke berbagai Media agar Rakyat mengetahui bahwa hal tersebut adalah satu-satunya cara untuk mengatasi persoalan yang telah lama menjadi Beban Negara , Rakyat Indonesia menurut Pemerintah adalah salah satu penyebab Jebolnya APBN karena banyak Anggaran yang tidak tepat sasaran selama 9 tahun Pemerintahan SBY dan Kroni-kroninya berkuasa sehingga Mereka baru menyadari saat ini adalah waktu yang tepat untuk menambalnya dan menggantinya dengan Program-program terbaru yang lebih Efektif sehingga Rakyat Senang , Bahagia dan Sejahtera .
Rakyat Indonesia tidak hanya Kelas menengah ke Bawah yang selalu menjadi Alasan untuk di bantu tetapi seharusnya Pemerintah sadar Tanpa Rakyat Indonesia Kelas Menengah dan Kelas Atas tidak akan tercapainya suatu Negara yang Makmur , malah seolah-olah Kelas Menengah dan Ke Atas menjadi Penyebab APBN Jebol padahal Pembayara Pajak itu dari semua Golongan untuk menggerakkan Perekonomian Bangsa jika saja Kelasa Menengah dan Kelas Atas tidak mau lagi membayar Pajak maka bisa di pastikan Roda Ekonomi Indonesia akan lambat bergeraknya.
Petinggi Negara saat ini yang seharusnya disalahkan karena Miskin Moral dan Hati Nuraninya Hilang dengan Bangga menyalahkan hanya Orang-orang Kaya saja menikmati BBM padahal semua Rakyat Indonesia berhak menikmati Subsidi baik itu Kaya , Menengah , Bawah sekalipun janganlah membeda-bedakan hanya karena Kaya Miskin dan Mengadu Domba Antar Golongan maupun Kelompok seharusnya Petinggi Negeri ini sadar bahwa sebenarnya Mereka dan Keluarganya yang telah dengan seenaknya menghamburkan Uang Negara tanpa ada Manfaatnya sehingga banyak Kepentingan Rakyat hanya menjadi Prioritas selanjutnya bukan Utama.
Keluarga para Petinggi Negari ini bisa Hidup Mewah dan dikelilingi Harta berlimpah tanpa harus berdarah-darah mencukupi kebutuhannya , sedangkan Rakyat diluaran harus menghitung dengan Hemat pengeluaran Hari ini apakah bisa cukup atau besok harus berkurang karena Pemerintah tidak bisa mengendalikan Harga dan dengan Mudah beralasan ada Oknum-oknum bermain di Pasar , kalau sudah mengetahui ada Oknum-oknum tersebut yang bermain di atas Penderitaan Rakyat kenapa dibiarkan begitu saja atau Jangan-jangan Oknum-oknum tersebut adalah Mereka sendiri ?

Kebudayaanku Yang di rebut



Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun. Namun dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa Indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa Indonesia
salah satu penyebabnya yaitu generasi muda yang tidak mau melestarikan budaya tersebut,karena nereka takut di bilang kampungan
Berikut ini adalah daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan, diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain:

   1. Batik dari Jawa oleh Adidas
   2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
   3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
   4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
   5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
   6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
   7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
   8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
   9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
  10. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
  11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
  12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
  13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
  14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
  15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
  16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
  17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
  18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
  19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
  20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
  21. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
  22. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
  23. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
  24. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
  25. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
  26. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
  27. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
  28. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
  29. Kain Ulos oleh Malaysia
  30. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
  31. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
  32. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia


Bangsa serumpun atau dikenal dengan Malaysia setidaknya mengklaim 21 artefak budaya Indonesia, dan yang terkini adalah tari Pendet dari Bali.

1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Mungkin masih banyak lagi yang lain,maka deharudnya kita sebagai bangsa indonesia harus ikut andil dalam menjaga warisan nenek moyang yang menjadi budaya kita sehingga tidak di klaim oleh negara lain
Beberapa cara yang bisa dilakukan agar budaya kita tidak di rebut oleh negara lain :
  1. Media massa, melalui acara televisi , koran , majalah ataupun artikel , media massa bisa memperkenalkan budaya – budaya yang ada di Indonesia.
  2. Pementasaan, tidak mudah memang melestarikan kebudayaan Indonesia sendiri tapi dengan adanya pentas – pentas seni budaya yang diadakan ditempat – tempat umum secara rutin dapat memperkenalkan kebudayaan bangsa Indonesia.
  3. Menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal, Sekolah dapat menyelenggarakan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan budaya Indonesia misalnya ekstrakulikuler tari tradisional sehingga siswa dapat  menimbulkan rasa cinta pada budaya Indonesia.